aku dihambat kemalapan
kekurangan rasa dalam menitip kata
seakan terjunam ke kancah berduri
nun di tepi cenuram itu
sewaktu letusnya debu sang merapi
diwaktu meruahnya bah di utara
seia jua rasanya hati
perit dan sakit
tapi..rela kukambus di celahan lahar
kubenam2 ke dasar lumpur
sendat dan padat
tambah satu lagi cerita
dalam hidupku ini
yang kini warnanya kelam
namun ku pasti sinarnya suria
mencelah mengintai di balik letusan debu
menyinari malapnya hati..
~entri hati rawan~
No comments:
Post a Comment